Senin, 24 September 2007

Testimonial

Jendral (Purn) Wiranto
“Saya turut bersyukur ada kader muda bangsa yang ikut menyumbang bagi peningkatan kualitas kepemimpinan”

Marwah Daud Ibrahim, P.hd (Leader of MHMMD Institute)
“Reza seorang pembicara yang memiliki keunggulan bobot dan cara penyampaian. Saya anjurkan sebanyak mungkin orang – orang di negeri ini mendengarkan motivasinya”

Mahadi Sinambela (Minister of Youth & Sport 1999 – 2000)
“Only a few young people have a vision and broad knowledge, and Reza Syarief is one of them…..”

Syaiful Anwar (President Director Trijaya Network)
“One should overcome the competitive and turbulence in a life time career achievement. Reza here assists a greatway of successful landing”

Hermawan Kertajaya (President of Asia Pasific Marketing & Chairman Mark Plus)
“Bagi Reza Syarief adalah ‘Suhunya Motivasi’ di Indonesia dan karya Masterpiece dan Real Battle for Success merupakan ‘kitab sucinya’ para motivator, untuk itu anda mesti membaca 3 kali untuk mengetahui, mengerti,
sekaligus melaksanakannya”

Tung Desem Waringin (Exclusive Authorized Consultant Anthony Robbins Indonesia)
“Reza is Man and Walk and Talk, He is Dahsyat Motivator”

Mr. Soenartoto, Msc. (Director of Training Centre KIM LIPI)
“Seeing him as a trainer, he looks as if he never ran out of his energy. I always get something new every time I see him…..”

Mr. Joko Dumairi (Director of Proxima Multi Media Corp.)
“It’s a rare opportunity to find young professionals with a vision to the future, but capable to influence others without missing the spirit. One of them is Reza Syarief…..”

Yessy Gusman (artist, PT. Purnama Bara Global)
“It’s very attractive presentation and I learn much from him”.

Outstanding Performance

1. 1997 – 1998 The Fastest Career in Manager ship Promotion, Three Times in 8 months
2. 1997 Top Producer 25 New corner in Sales (3 weeks) almost 20 million rupiahs
3. Swiss 1997 Top Area Manager of The World (Attended by Best Candidates of more 30 countries)
4. 2005 Top Speaker International Business & Leadership Convention (More Than 40 Countries)

Trainer

Research & Network – Leadership Empowerment – Consulting & Coach

Tahun 1997 menjadi Top Winner sebagai Area Manager dalam Int’l Sales Achievement Conference di Switzerland yang diikuti duta-duta bangsa lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Baru-baru ini memperoleh Award sebagai TOP PENGUSAHA INDONESIA 2001-2002 dari Yayasan Nirwana Indonesia.
Disamping pernah menjadi profesional di salah satu perusahaan go public multinasional yaitu PT Tigaraksa Satria sebagai District Manager, juga aktif sebagai Motivator dan Konsultan SDM serta Pemasaran di beberapa perusahaan seperti: PT Taspen Persero, PT Kimia Farma Tbk, Telkomsel, Unilever, Citibank, PT Schering Bayer, PT Indonesia Power, Indosat Group, PT Toyota Astra Motor Group, PT Total Fina Elf, PT Jasa Raharja (persero), dan PT Jababeka Industrial Estate.
Kini selain sebagai Chairman Reza Leadership Center, beliau juga komisaris PT. RLC. Beliau cukup produktif dalam menggulirkan gagasan dan paradigma baru dalam bidang SDM. Pengarang buku Life Excellent, Real Battle for Success, Going to be the richest dan penggagas konsep Motivation Intelligence ini kerap tampil dalam acara-acara di pertelevisian nasional dan menjadi pengisi kolom peluang dan karier, rubrik: “Menjadi Kaya Tanpa Gajian” pada harian Indo Pos. Sebagai trainer dalam 3 tahun terakhir telah memberikan pelatihan pada lebih dari 500.000 peserta dengan total 5000 jam di lebih dari 500 perusahaan skala lokal dan nasional serta pencetak rekor MURI untuk training Motivasi 24 jam Non Stop.
Reza M Syarief adalah SUPERTRAINER (Simplicity, Uniqueness, Passion, Enthusiastic and Revolutionary) dalam bidang Life Motivation yang telah tampil dalam berbagai Forum Nasional maupun Internasional di dalam dan di luar negeri. Beliau adalah Certified International Instructor dalam Training System dari International Civil Aviation Organization, Oklahoma USA serta Member of National Speakers Association, Arizona USA.

Life Excellent

Berawal dari kekhawatiran melihat para sarjana yang sulit diserap lapangan kerja, Reza M Syarief, chairman Reza Leadership Center (RLC), menyelidiki pemicu kenyataan ini. Padahal, intelektualitas para sarjana terbilang tinggi. Dari hasil pengamatan ke sebagian besar kampus, ia menilai, mereka justru banyak menganggur setelah lulus. ''Saya lantas menyelidiki hingga tiba pada satu kemungkinan, yaitu motivasi yang kurang,'' ujarnya.
Akhirnya dorongan idealisme juga yang membuat Reza menggeluti dunia motivasi. Ia lalu masuk ke fakultas yang dianggapnya mudah diajak berdialog, yaitu FMIPA UI. Di sini ia menerapkan leadership development program (LDP) dengan peserta sekitar 15-20 orang.
Berkat informasi dari mulut ke mulut, program itu didengar oleh IKIP. Lalu program serupa dilaksanakan di kampus yang sekarang bernama Universitas Negeri Jakarta ini dengan peserta membengkak hingga 80 orang. Pada saat bersamaan, ia masih meniti karier di sebuah perusahaan. Namun, pada akhirnya Reza memutuskan untuk ke luar karena merasa modal untuk menjadi seorang motivator sudah ada. ''Dengan kompetensi, ilmu psikologi, pengalaman, dan reputasi selama berkarier di perusahaan itu, saya rasa sudah cukup,'' katanya.
Setelah mengundurkan diri, Reza menjadi konsultan pelatihan. Program yang berawal dari kampus itu ditawarkan ke sejumlah perusahaan. Gayung bersambut datang dari PLN dengan nilai proyek sekitar Rp 28 juta. Uniknya, orang-orang yang dihadapi adalah para pejabat eselon I BUMN tersebut. Ternyata, metode yang biasanya ampuh diterapkan pada mahasiswa sama sekali tidak berpengaruh. ''Mereka cuek habis,'' katanya mengenang.
Saat istirahat, Reza memikirkan strategi baru. ''Saya ganti dengan metode partisipatif,'' katanya. Ia justru membiarkan para pejabat itu berbicara. Ternyata, cara ini cukup jitu. Para peserta pelatihan pun bersemangat kembali, Bahkan, ada peserta yang di sesi awal sempat bersikap tidak menyenangkan, malah balik memberi selamat. Setelah itu ia mendapatkan peserta pelatihan dari beragam perusahaan. Seperti Astra, Elnusa, Jababeka, Lowe Lintas, dan banyak lagi hingga mencapai ratusan perusahaan.
Materi motivasi diberikan berbeda untuk tiap level manajemen. Untuk para front liner (staf paling depan menghadapi pelanggan) seperti customer service, yang cocok adalah materi motivasi intrapersonal dan achievement motivation training (pelatihan motivasi berprestasi). ''Dengan metode ini, misalnya karena gaji yang tidak juga naik, karyawan tidak menurunkan kinerja kerjanya,'' ungkap ayah empat anak ini.
Bagi level menengah seperti para supervisor, metode yang tepat adalah komunikasi motivasi. Ini agar mereka termotivasi untuk mempresentasikan ide-ide sekaligus menarik empati. Sedangkan untuk para manajer ke atas dibutuhkan metode motivasi untuk memotivasi orang lain. Ini karena mereka harus mampu mengelola anak buah.
Namun, metode tersebut tidak sama untuk tiap perusahaan. ''Ini bukan motivasi generik karena tiap orang atau perusahaan punya penyakit yang berbeda sehingga obatnya pun tidak sama,'' kata pria kelahiran Jakarta, 31 Maret 1969 ini. Dalam menerapkan metode motivasi, Reza juga memadukan dengan unsur spiritual. ''Tujuannya, untuk membuka pikiran,'' ujarnya. Paduan dengan unsur spritualitas inilah yang membuat metodenya lebih unggul.
Selain menerjuni bidang motivasi, Reza juga berkiprah di dunia presenter yang ternyata bermula dari sebuah 'kecelakaan.' Ketika itu Indosiar berniat menayangkan program ceramah dari Lutfiah Sungkar. Sayang, sang ustadzah berhalangan hadir karena sakit.
Tak lama berselang, pihak Indosiar menghubungi Reza dan ternyata acara berlangsung lancar. Tak ayal, tawaran untuk menjadi nara sumber pun datang padanya. Namun, Reza lebih memilih menjadi presenter. Setelah melalui audisi, jadilah Reza presenter di stasiun televisi yang berlokasi di kawasan Daan Mogot, Jakarta, ini.
''Dengan menjadi presenter, saya justru lebih sering nongol di televisi sehingga orang lebih familiar dengan saya,'' katanya. Tidak lama kemudian tawaran menjadi nara sumber pun datang dari Anteve. Setelah proses negosiasi dengan kedua stasiun televisi itu, Reza pun menjalani tugas sebagai presenter dan nara sumber.
Saat ini ia mengidamkan agar ikon sebagai motivator terbentuk dalam masyarakat. ''Saya ingin menjadi top of mind (paling diingat) sebagai pakar motivasi,'' katanya. Setelah itu ia ingin orang lain lebih akrab dengan produk-produk yang diluncurkannya. Salah satunya adalah buku yang sempat dipasarkan dengan cara direct selling.
Tetapi, pada tahun ini Reza berniat tidak banyak muncul. Sebaliknya, ia memilih untuk mengambil studi di Timur Tengah. Karena itu, ia mengambil kursus bahasa Arab. Untuk program S2, pria yang sempat mengenyam pendidikan di IKIP Bandung dan STIE ini berangan mengambil jurusan psycho neurology di Australia. Sedangkan program S3 direncanakan di Oxford University, Inggris, jurusan politik internasional. ''Saya ingin menjadi konsultan motivasi untuk sebuah negara. Bukan menjadi presiden, tapi menjadi seperti penasihat motivasi untuk presiden. Saya ingin menjadi sosok behind the president,'' tandasnya